Ticker

6/recent/ticker-posts

Advertisement

Antara Harapan Rakyat dan Bayang-bayang Politik Uang

Oleh: Hasan Basri

Bens Indonesia - Pemilihan Kepala Daerah serentak tinggal menghitung hari. Pada Rabu 27 November 2024, masyarakat di berbagai daerah akan menentukan pilihan mereka untuk Gubernur, Bupati, dan Walikota. Disisa waktu kampanye yang akan berakhir pada 23 November, para pasangan calon (Paslon) berpacu memanfaatkan momen terakhir untuk merebut hati rakyat.  

Namun, mendekati hari pencoblosan, di tengah hiruk-pikuk politik, masyarakat dihadapkan pada fenomena yang menimbulkan pertanyaan besar: janji-janji politik yang dibayangi harapan akan "imbalan langsung". 

Sejak jauh hari, tim sukses Paslon telah mendatangi warga, meminta data pribadi seperti KTP, kartu keluarga, hingga surat pernyataan dukungan, dengan iming-iming kompensasi.

Ironisnya, banyak warga yang merasa kecewa ketika imbalan yang dijanjikan tak kunjung datang, dengan alasan data mereka dianggap tumpang tindih atau ada persoalan teknis lain.  

Fenomena ini menjadi tanda tanya: apakah proses demokrasi kita masih dihantui praktik-praktik politik uang? Tidak sedikit oknum yang memanfaatkan momen ini untuk meraup keuntungan pribadi, merusak kepercayaan masyarakat dan merendahkan nilai luhur pemilu.  

Disinilah peran penting Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga integritas pesta demokrasi.

Politik uang bukan hanya mencederai demokrasi, tetapi juga merampas hak masyarakat untuk mendapatkan pemimpin yang jujur dan kompeten. Jika praktik ini dibiarkan, maka keadilan dan kesejahteraan yang dijanjikan hanya akan menjadi mimpi kosong.  

Masyarakat harus menyadari, bahwa masa depan daerah mereka tidak bisa dibeli dengan materi sesaat. Pilihan mereka adalah penentu nasib pembangunan daerah selama lima tahun kedepan. 

Oleh karena itu, semua pihak harus berkomitmen untuk menjadikan pilkada ini bersih dari kecurangan, sehingga menghasilkan pemimpin yang benar-benar amanah dan membawa kemajuan bagi rakyatnya.  

Pilkada bukan sekadar kompetisi untuk para Paslon, melainkan juga ujian bagi kita semua dalam menjaga keadilan, kejujuran, dan harapan bersama. Saatnya kita memilih dengan hati nurani, demi daerah yang maju dan masyarakat yang sejahtera.

Posting Komentar

0 Komentar