Informasi Meninggalnya aktivis yang bernaung di Badan Investigasi penyelidikan korupsi (BIDIK) itu, mulai tersebar diberagam platform media sosial, seperti salah satunya melalui aplikasi perpesanan (WhatsApp).
Solidaritas dari beragam organisasi Pers di Ogan Ilir pun juga bermunculan menyikapi kejadian yang menimpa pria asal Desa Kelampadu Kecamatan Muara Kuang itu.
"Saya mewakili PWI Ogan Ilir turut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa Almarhum, dan mengutuk keras kejadian ini, kami berharap pihak kepolisian segera mengusut tuntas, apa motif dan siapa pelakunya," ujar Ketua PWI Ogan Ilir, Fredi Kurniawan, Sabtu (19/10/2024) sore.
Senada, Ketua Ikatan Wartawan Online ( IWO ) Ogan Ilir, Adiwinata, juga menyampaikan hal serupa, ia mendesak Aparat penegak hukum segera bertindak, untuk menangkap pelaku dan menyelidiki kasus ini sedemikian rupa.
"Kita ini berdiri di negara hukum, hendaknya jika ada persoalan jangan mengedepankan emosi apalagi sampai menghilangkan nyawa orang," tukasnya.
Informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, Mobil korban dicegat oleh pengendara sepeda motor yang terdiri dari enam orang dengan membawa senjata tajam. Pada saat itu korban hendak mengambil bibit ikan di Balai benih Ikan diwilayah Desa Tanjung Pering.
Korban sendiri mengalami luka tusuk dibagian belakang, dada dan perut. Adapun waktu kejadian sekitar pukul 12:10 Wib, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. oleh rekannya korban lalu dibawa ke RSUD Tanjung Senai, dan berdasarkan surat yang dikeluarkan rumah sakit tersebut, korban wafat pada Sabtu ( 19/10/2024) pukul 13: 12 wib.
0 Komentar