Ticker

6/recent/ticker-posts

Advertisement

Cor Pondasi Bore Pile Jembatan Gantung Desa Rantau Kadam Gunakan Material Tanah Campur Pasir

Bens Indonesia, Muratara - Berdasarkan pantauan langsung awak media, pada pekerjaan pembangunan Jembatan Gantung Desa Rantau Kadam Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas Utara, dibuat asal-asalan tanpa mempertimbangkan kualitas. 

Pasalnya, pada Rabu (4/9/2024) pukul 14.10 wib, saat para awak media turun ke lokasi untuk memantau aktifitas pekerjaan pembangunan jembatan gantung di Desa Rantau Kadam yang dilaksanakan oleh Dinas PUPR Muratara dengan pihak Rekanan yakni PT Bumi Kita, yang menelan anggaran sebesar Rp.9.347.000.000 yang bersumber dari APBD tahun 2024, menemukan kejanggalan warna pada material yang patut diduga pasir, namun berwarna coklat layaknya tanah. 

Untuk diketahui, saat ini pihak Rekanan PT Bumi Kita sedang melaksanakan item pekerjaan berupa pengecoran pondasi bore pile. Dan terpantau, pihak Rekanan menggunakan material tanah bercampur pasir, bukan pasir bercampur tanah. Karena terlihat jelas warna coklat layaknya tanah lebih dominan, jika dibandingkan kandungan pasir, yang tentu material pasir tidak berwarna coklat dan tidak menyerupai warna tanah. 

Material yang diduga lebih banyak mengandung material tanah tersebut, terlihat diangkut oleh pekerja menggunakan ember bekas cat berukuran 5kg, menuju molen, yang diaduk bersama semen dan koral, yang kemudian dimasukkan kedalam sebuah corong untuk mengisi pondasi bore pile. 

"Pengecoran pondasi ini sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu pak. Mereka menggunakan pasir berwarna coklat untuk melakukan pekerjaan tersebut," ujar salah satu Warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya, Rabu (4/9/2024).

Dikonfirmasi, PPK Kegiatan Pembangunan Jembatan Gantung Desa Rantau Kadam Dinas PUPR Muratara, Aleksander mengaku, jika semua material sudah dilakukan pengambilan sampel secara berkala.

"Oh, kalau itu pengecoran pondasi bore pile. Memang mereka menggunakan pasir itu, untuk pekerjaan lantai kerja kualitas rendah, K175. Kalau untuk abutment, mereka menggunakan pasir lain, karena K300," ujar Aleksander, Rabu (5/9/2024) saat diwawancarai awak media. 

Seyogyanya, perbedaan klasifikasi mutu beton K175 maupun K300 hanya terdapat perbedaan pada konsentrasi dan komposisi material campuran yang digunakan sesuai standarisasi yang ditentukan, dan bukan pada penurunan kualitas material campuran yang digunakan. 

Sementara itu, Pelaksana Lapangan PT Bumi Kita, Dian, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp mengaku belum dapat memberikan klarifikasi lantaran masih berada di Kota Palembang.

"Senin saja Pak. Sekarang saya sedang berada di Palembang ada acara," ujarnya singkat. 

Informasi yang berhasil dihimpun awak media ini, pihak Rekanan PT Bumi Kita tidak melakukan pembelian pasir dari luar atau galian C. Namun, pihak Rekanan mengeruk pasir di tepi sungai di sekitar lokasi pembangunan jembatan tersebut. [BN1]

Posting Komentar

0 Komentar