Ticker

6/recent/ticker-posts

Advertisement

PMI Kota Bengkulu Minta Dukungan Warga untuk Atasi Kekurangan Darah

Bens Indonesia, Kota Bengkulu - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bengkulu, Dedi Wahyudi, bersama Bendahara, Iryanka, dan Ketua Bidang Komunikasi, Zacky Antoni, Jum'at pagi (16/8/2024) mengadakan ramah tamah dengan insan pers untuk membahas kebutuhan darah yang mendesak di Kota Bengkulu. 

Dalam kesempatan tersebut, Dedi Wahyudi mengungkapkan bahwa kebutuhan darah di kota ini sangat tinggi, mencapai sekitar 1.200 kantong darah per bulan. 

Namun, jumlah yang berhasil dipenuhi baru 800 hingga 1.000 kantong, sehingga ada kekurangan sekitar 400 kantong darah.

'Kekurangan ini menjadi sangat krusial karena setengah dari total kantong darah yang terkumpul digunakan untuk penderita penyakit talasemia," ungkap Dedi Wahyudi mantan Walikota Bengkulu.

Di Kota Bengkulu, lanjutnya terdapat sekitar 150 anak penderita talasemia yang membutuhkan transfusi darah setiap minggu. Untuk memenuhi kebutuhan ini, PMI Kota Bengkulu tidak hanya mengandalkan donor darah dari masyarakat, tetapi juga aktif melakukan kunjungan ke berbagai daerah seperti SPN di kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Mukomuko.

Sejak menjadi Ketua PMI Kota Bengkulu, Dedi Wahyudi, bersama Bendahara, Iryanka, terus berupaya melakukan gebrakan, termasuk penyediaan kantor PMI yang representatif dan sebentar lagi akan memiliki alat pemisah darah yang lebih canggih.

Ditengah upaya meningkatkan pelayanan lebih baik PMI menyayangkan masih  adanya tunggakan pembayaran dari beberapa rumah sakit yang mencapai Rp500 juta hingga Rp1,5 miliar. 

"Tunggakan ini sangat mempengaruhi operasional PMI, terutama untuk pembelian kantong darah, honor petugas, dan biaya listrik," ujar Dedi.

Sebagai langkah untuk mengatasi kekurangan darah yang ada, Dedi Wahyudi menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat. Ia mengimbau agar warga Kota Bengkulu lebih aktif dalam berdonor darah dan menyampaikan bahwa PMI akan melakukan pendekatan langsung ke kampus-kampus dan sekolah-sekolah untuk menggalang donor. 

"Ayo berdonor darah, karena setetes darah Anda bisa menyelamatkan satu nyawa," tegas Dedi Wahyudi. [Hsn]

Posting Komentar

0 Komentar