Gubernur Bengkulu Dorong Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Harimau Sumatera

Bens Indonesia, Bengkulu - Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, dalam upayanya untuk menjaga habitat dan kelestarian Harimau Sumatera, mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pelestarian lingkungan. Beliau menegaskan bahwa keberadaan harimau Sumatera merupakan indikator kesehatan hutan yang harus dijaga dengan baik.

"Keberadaan harimau adalah indikator dari hutan yang masih sehat. Pemberian pemahaman yang baik kepada masyarakat bisa menjadi kunci utama agar hutan tidak terancam," tegas Rohidin Mersyah.

Menurut data dari Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) Haidir, populasi harimau Sumatera kini diperkirakan hanya tersisa sekitar 1.300 ekor yang tersebar di Pulau Sumatera.

"Khusus di TNKS, paling cuma 130-140 ekor saja. Itu pun tersebar di empat provinsi,Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Riau," ungkap, Haidir.

Untuk itu, kerja sama dengan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan dianggap sebagai langkah efektif dalam menjaga habitat dan populasi harimau tersebut.

Peringatan Hari Harimau se-Dunia di Bengkulu, yang berlangsung di kawasan hutan Madapi, Kabupaten Rejang Lebong, telah menggelar berbagai kegiatan mulai dari Sekolah Konservasi, Penanaman Pohon, hingga Dialog Konservasi. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan seperti mahasiswa, kelompok tani hutan, dan pegiat konservasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan.

Pemerintah Provinsi Bengkulu juga memberikan bantuan kepada Kelompok Tani Hutan (KT) di sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat tahun ini. Bantuan berupa bibit tanaman produktif, ternak, dan peralatan pertanian diberikan untuk mendukung keberlanjutan usaha mereka dalam melestarikan lingkungan.

Dengan demikian, upaya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat menjaga keberadaan harimau Sumatera serta mempertahankan keseimbangan ekosistem hutan secara berkelanjutan. [Hsn]