Ini adalah longsor ketiga yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir di desa tersebut, menambah daftar panjang bencana alam yang mengguncang daerah ini.
Peristiwa longsor ini mengakibatkan jalan lintas Lebong - Rejang Lebong terputus selama beberapa jam, mengganggu mobilitas warga dan arus transportasi di daerah tersebut.Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni menjelaskan, bahwa Pemerintah Provinsi segera menangani longsor yang terjadi di Talang Ratu sejak hari kejadian.
"Kemarin ada longsor di tebing Talang Ratu, dan kami sudah melakukan penanganan darurat di lokasi tersebut. Alat berat sudah kita tempatkan di sana untuk membantu proses penanganan," ujar Herwan Antoni. "Namun, tanah yang turun dari tebing tersebut membutuhkan penanganan darurat. Untuk penanganan permanen, masih dalam proses pengusulan anggaran di APBDP 2024 mendatang," imbuhnya.Herwan Antoni menegaskan, bahwa usulan penanganan permanen longsor di Talang Ratu telah diajukan melalui anggaran APBDP 2024. Penanganan permanen ini diperlukan mengingat kondisi tanah di Lebong yang lembut, sehingga diperlukan pemasangan pelapis tebing permanen dan bronjong di sisi tebing yang dekat dengan sungai.
"Iya, itu karena memang tekstur tanahnya lembut. Kalau hujan, berpengaruh pada titik-titik yang sudah terkikis. Kami sudah merencanakan beberapa titik pemasangan bronjong dan pelapis tebing harus ada karena berbatasan dengan sungai. Ini yang sedang kami proses untuk penanganan permanen," tutup Herwan Antoni.
Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya memastikan penanganan longsor ini berjalan lancar, serta berkomitmen untuk mengajukan anggaran yang diperlukan demi mengurangi risiko bencana di masa mendatang. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menjaga keselamatan bersama. [Hsn]
0 Komentar