(Foto: Ilustrasi) |
Orang tua korban yang tidak terima atas hal tak senonoh yang dilakukan oleh pelaku JW, langsung membuat laporan resmi ke Mapolresta Bengkulu, Senin (20/5/2024).
Salah seorang kakek korban mengungkapkan, bahwa kejadian tersebut terbongkar setelah salah satu murid yang mengaji di tempat terlapor menyampaikan kepada orang tuanya, tidak ingin lagi mengaji di sana.
Mendengar permintaan tersebut, anak murid yang menjadi korban lantas didesak orang tuanya untuk menceritakan alasannya tak ingin lagi mengaji di rumah terlapor.
Sang anak lantas menceritakan bahwa dia telah mengalami tindak pencabulan yang dilakukan oleh terlapor. Orang tua korban kemudian menjalin komunikasi dengan orang tua lainnya yang anaknya juga mengaji di tempat terlapor.
Polsek Selebar Kota Bengkulu mengarahkan para orang tua korban untuk membuat laporan di SPKT Polresta Bengkulu.
"Kedatangan kami hari ini adalah untuk membuat laporan, karena salah satu korban adalah cucu saya," ungkap salah satu kakek korban, pada hari Senin (20/5/2024).
Terlapor diketahui sudah lama mengajar mengaji di sekitar kompleks rumah para korban dan memiliki banyak murid. Dia menggunakan rumahnya sebagai tempat mengaji para anak-anak tersebut sekaligus melancarkan aksinya terhadap para murid.
"Berdasarkan informasi yang kami terima, saat ini ada tujuh anak yang sudah mengaku. Namun, jumlah muridnya diperkirakan sekitar 43 orang," tandas kakek korban.
Hingga berita ini ditulis, orang tua korban masih dalam proses membuat laporan di Polresta Bengkulu. [Hsn]
0 Komentar