Pantauan di lokasi, kedatangan massa tersebut terjadi secara spontan. Massa yang terdiri dari pria dan wanita tersebut langsung berkumpul di depan gerbang masuk Kantor KPU Muratara. Massa langsung melakukan orasi meminta agar Komisioner KPU tidak menunda lagi dan segera memberi solusi terkait permasalahan TPS 7 Bingin Rupit tersebut. Pasalnya, sejak pukul 11.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB sidang pleno berhenti lantaran Komisioner KPU meminta penjemputan KPPS TPS 7 Bingin Rupit untuk dilakukan klarifikasi secara terbuka.
"Kami minta jangan tunda lagi Pak. Segera buka kotak suara TPS 7 itu, sudah seharian penuh nunggu, KPPS itu tidak juga bisa dihadirkan," teriak salah satu emak - emak peserta Massa Demo.
Massa Demo akhirnya diterima langsung oleh Kapolres Muratara, Akbp. Koko Arianto Wardani, bersama Dandim 0406/MLM, Letkol. Inf. Kunto Aji Setiawan, didampingi Wakapolres Muratara, Kompol. I Putu Suryawan, beserta jajaran di gerbang masuk Kantor KPU.
"Saya minta agar Masyarakat dapat tenang. Kita afa prosedur. Kita masih menunggu penjemputan KPPS TPS 7 tersebut. Karena informasinya, yang bersangkutan masih bekerja sampai jam 4 sore nanti," ujar Kapolres.
"Warga bisa menunggu tetapi tidak boleh anarkis. Jangan sampai nanti malah menimbulkan masalah baru," tegas Kapolres.
Seperti diketahui, jalannya Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara Tingkat Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muratara sejak Sabtu (2/3) siang hingga saat ini, Minggu (3/3) pagi justru berjalan alot di saat - saat terakhir penyampaian rekapitulasi hasil suara DPRD Kabupaten Muratara oleh PPK Kecamatan Rupit. Saksi dari sejumlah Partai Politik (Parpol) sepakat untuk meminta penyelesaian masalah dugaan hilangnya suara salah satu parpil di TPS 7 Desa Bingin Rupit sebelum pimpinan sidang pleno melajutkan kegiatan rapat pleno tersebut.
Hingga berita ini dilansir, Massa Demo masih berkumpul di depan gerbang masuk Kantor KPU Muratara dan sekitarnya melakukan orasi. [BN1]
0 Komentar