Pada badan jalan aspal (hotmix) yang dikerjakan pada akhir tahun 2023 lalu itu, terlihat ada patahan. Badan jalan amblas setinggi hampir 20 CM dengan panjang hampir 10 meter. Titik kerusakan tersebut terjadi pada ruas jalan Desa Terusan Kecamatan Karang Jaya.
Berdasarkan data terhimpun dilokasi, kerusakan sudah mulai terjadi sejak awal tahun 2024 lalu. Saat ini kondisinya sudah semakin parah.
Diperkirakan, jika tidak ada tindak lanjut dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan, ruas badan jalan yang patah tersebut akan terus amblas dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.
"Kalau kerjanya asal - asalan ya begitulah jadinya Pak. Terkesan dipaksakan pak. Sudah dari tahun ke tahun titik tersebut selalu rusak akibat ada aliran air atau mata air di bawah badan jalan. Tetapi malah dipaksakan tetap di aspal," ujar Kodri (33), Warga yang ditemui melintas di lokasi.
Diduga kuat, pekerjaan tersebut dilaksanakan tanpa ada perencanaan yang matang dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan.
"Jika dilihat dari pekerjaan, jelas ini sudah ada indikasi dugaan gagal perencanaan Pak. Seharusnya, Instansi terkait melakukan survey dahulu ke lokasi sebelum membuat RAB, Rencana Kerja hingga gambar kerja. Sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi," ujar Kodri.
Senada dikatakan Septiadi, titik badan jalan yang rusak tersebut sudah diketahui oleh Pemerintahan Desa setempat maupun pihak Kecamatan. Namun tidak juga ada upaya untuk perbaikan."Jika tidak juga ada upaya, kami Warga sepakat akan melaporkan hal ini ke aparat hukum agar dilakukan pengusutan. Sebab, jelas pekerjaan ini diduga gagal perencanaan," ujarnya.
Sementara itu, Camat Kecamatan Karang Jaya maupun Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan belum bisa dihubungi. [BN1]
0 Komentar