Pasalnya, kegiatan ini dinilai memberikan dampak menyulitkan warga yang memiliki kendaraan. Lantaran, jalan cor beton yang baru dibangun ini, lebih tinggi dari halaman rumah warga. Sementara pihak Pelaksana Proyek, tidak membuat cor dengan elevasi untuk memudahkan kendaraan warga agar mudah naik ke ruas jalan tersebut. Apabila kendaraan warga memaksa naik ke ruas jalan, tentunya dapat berpotensi merusak tepi ruas jalan yang baru saja dibangun.
"Jalan ini kan lebih tinggi dari halaman rumah. Seharusnya, dibuat lah akses untuk kendaraan, agar mudah untuk naik ke jalan ini. Kalau kami memaksakan kendaraan naik ke jalan ini, pasti tepi jalan yang baru ini akan mudah rusak pak," tutur warga sekitar yang tak ingin disebutkan namanya.Tak hanya itu saja, sumber pula mengeluhkan jalan yang dibangun oleh pihak Pelaksana Proyek begitu tipis pada beberapa titik. Tanpa menggunakan alat ukur/meteran, sumber ini langsung menunjukkan perbandingan ketebalan jalan dengan ketebalan bungkus rokok vigor miliknya. Sehingga diperkirakan, pada beberapa titik, memiliki ketebalan jalan kurang dari 10 cm.
"Tebal lah bungkus vigor dari pada jalan. Itu yang nampak tebal, dibagian bawahnya ditambah batu dan batu bata bekas bongkaran rumah warga," ujar sumber sembari menunjukkan titik lokasi yang terlihat pada bagian bawah jalan menggunakan batu bata bekas bongkaran rumah warga," ujar Sumber.
Sumber juga mengungkapkan, informasi yang ia dapat, jika PK kegiatan proyek jalan tersebut belum menerima pembayaran gaji dari pihak Pelaksana Proyek. "Kabarnya, PK belum digaji oleh Pemborong," pungkasnya. [BN1]
0 Komentar