Ticker

6/recent/ticker-posts

Advertisement

Poltektrans SDP Palembang Gelar Penyuluhan di Muratara, Oknum Berseragam Dishub Larang Wartawan Meliput Sebelum Ajukan Izin ke Dishub Provinsi

Bens Indonesia, Muratara - Tindakan arogan serta upaya untuk menghalang-halangi awak media saat menjalankan tugas peliputan tak henti-hentinya terjadi. 

Seperti halnya pada kegiatan yang digelar Politektrans Sungai, Danau dan Penyeberangan (Poltektrans SDP) Palembang dengan judul kegiatan 'Penyuluhan Keselamatan Pelayaran Kapal Sungai, Danau, dan Penyeberangan kepada Operator Kapal Sungai, Danau dan Penyeberangan' bertempat di ruang pertemuan Kantor Camat Rupit, Kamis (27/7) pagi, sempat terjadi adu mulut antara awak media yang hadir di lokasi kegiatan dengan oknum berseragam Dinas Perhubungan. 

Salah seorang oknum berseragam Dishub lengkap dengan nama Baskoro yang terpasang pada bagian dada kanan seragam yang ia kenakan, sempat melontarkan kata-kata yang meminta identitas dan legalitas para awak media yang hadir pada kegiatan, sebelum bertanya terkait kegiatan penyuluhan ini. 

"Sebelum kamu bertanya identitas kami, Legalitas kamu mana, identitas kamu mana," sampai oknum ini dengan nada yang meninggi, serta raut wajah yang seolah tak suka dengan kehadiran wartawan dilokasi tersebut untuk meliput. 

Setelah awak media ini menunjukkan identitasnya sembari memegang id card nya, oknum berseragam Dishub ini langsung diam. Ketika ditanyakan, terkait kegiatan penyuluhan terhadap operator kapal, oknum pegawai berseragam Dishub ini justru tak memberikan jawaban sedikitpun kepada awak media yang membutuhkan informasi terkait kegiatan ini. Dan justru melontarkan pertanyaan adakah izin peliputan untuk meliput acara tersebut. 

"Kamu sudah izin belum untuk meliput. Seharusnya kamu bersurat dulu ke Dishub Provinsi Sumsel, izin dulu untuk melakukan peliputan," tegasnya. 

Tindakan arogan seperti ini tidak selayaknya dilakukan. Mengingat, kegiatan penyuluhan terhadap operator kapal merupakan kegiatan yang sangat baik dan bagus jika diangkat dalam pemberitaan. Sayangnya, respon yang ditimbulkan oknum ini, memantik situasi menjadi panas. 

"Ini pertama kalinya, kami diminta mengajukan izin sampai ke Dishub Provinsi Sumsel untuk melakukan peliputan. Dan dihalangi untuk meliput apabila belum mengajukan izin ke Dishub Provinsi Sumsel," tutur Beny, wartawan Bens Indonesia. 

Lanjut Beny, jika memang kegiatan ini tertutup dari awak media, selayaknya disampaikan saja secara baik, dan tidak semestinya menyampaikan dengan ketus dan bernada tinggi. Karena awak media dapat mengerti dan memaklumi, apabila kegiatan itu memang digelar oleh penyelenggara secara tertutup dari awak media. 

"Kegiatan penyuluhan terhadap operator kapal ini kan bagus. Dan rasanya patut untuk diketahui masyarakat di Muratara secara luas. Justru yang menjadi pertanyaan, kenapa acara ini seolah terbatas dari pantauan awak media, ada apa dibalik kegiatan ini. Jika memang mau buat acara tertutup dari awak media, pilih lokasi yang tertutup, sepi, dan sulit di akses awak media, misalnya di hutan, atau tempat-tempat lain yang lebih bersifat privasi," harap Beny. 

Hingga berita ini dimuat, belum ada keterangan resmi dari Politektrans SDP Palembang dan Dinas Perhubungan terkait tindak arogan dan upaya menghalangi awak media yang sedang menjalankan tugas peliputan oleh oknum berseragam Dishub tersebut. [BN1]

Posting Komentar

0 Komentar