Hal ini disampaikan Pangdam disela-sela ia melaksanakan peninjauan kesiapan menyambut perayaan HUT ke-168 Pekabaran Injil di Tanah Papua (5 Februari), di Pulau Mansinam, Manokwari, Papua Barat, Rabu (1/2/2023).
Pangdam yang hadir bersama Staf Ahli Kasad bidang Hubungan Internasional, Brigjen. TNI. Wahyu Jiantono, S.Ip., dan para pejabat Kodam menyampaikan bahwa Pulau Mansinam ini merupakan pulau dimana dalam sejarahnya adalah tempat masuknya injil pertama kali di seluruh daratan tanah Papua.
“Kita memahami bahwa segala kehidupan termasuk juga dengan profesi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana dalam Pancasila asas ataupun Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi penjuru utama, tepatnya di Kodam XVIII/Kasuari yang sekarang berada di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya tentunya ada hal-hal yang menjadi problematik baik dari sisi keamanan maupun dari sisi kesejahteraan,” ucapnya.
Ia mengatakan dua hal ini menjadi sentral dalam rangka untuk terus menjaga, meningkatkan kesejahteraan, rohnya adalah kembali kepada iman itu sendiri.
“Dimana dari sisi keamanan kita ketahui sendiri wilayah Papua secara umum, masih ada basodara kita yang kita kenal dengan KKB atau KST yang terus melakukan kegiatan dengan tujuan tertentu bahkan memberikan sesuatu situasi yang kurang nyaman diwilayah Papua secara keseluruhan termasuk diwilayah Kodam XVIII/Kasuari, namun secara umum lewat iman tersebut semua berbagai macam agama harus bersatu padu dalam rangka menghadirkan Tuhan yang paling utama untuk menyelesaikan semua kepentingan Bangsa dan Negara ini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Pangdam mengharapkan agar seluruh masyarakat untuk menjaga Pulau Mansinam serta seluruh fasilitasnya serta bersatu padu untuk memastikan kedepannya akan ada suatu peningkatan dalam iman.
“Kita berharap juga dikatakan bahwa tanah Papua secara keseluruhan adalah tanah yang terberkati untuk itu, mari pada kesempatan ini kami mewakili Pemerintah baik itu Pemerintah Provinsi juga seluruh Stake Holder dan Komponen Bangsa yang ada lewat kami ingin mengajak kita semua bersatu padu dalam memahami, merefleksi dari sisi iman mengetahui bagaimana kehidupan kita selama ini sampai dengan detik ini tentang apa yang sudah kita berikan bagi kehidupan dihadapan Tuhan dan juga kehidupan secara nyata dalam konteks berbangsa dan bernegara”.
“Tanah Papua tanah terberkati, untuk itu kita harus hadirkan segalanya mulai dari pemikiran, bercucap, bahkan sampai dengan melakukan segala tindakan dan kegiatan baik secara pribadi maupun kebersamaan ini dengan tindakan-tindakan yang positif. Kami menghimbau kepada basodara yang masih melakukan kegiatan yang sifatnya mengganggu ketentraman, keamanan hati setiap manusia yang hidup di Papua Barat karena didalam hati itulah tempat bersemayamnya Tuhan Yang Maha Kuasa secepatnya sadar, kembali karena kalian juga merupakan anak bangsa juga merupakan kekuatan dalam rangka menjaga Bangsa dan Negara, NKRI dan tanah Papua,” ajak Pangdam. [Pendam XVIII/Ksr]
0 Komentar