Klarifikasi tersebut disampaikan di akun Facebook @Belly_Makmur pada Jum'at (24/2) petang, berikut klarifikasinya:
'Assalamu'alaikum, WR, WB Terkait Status Pada Tanggal 28 November 2022, Yang Lalu Itu, Awak Kan Hobi Balore, Kelong, Jadi Kalu Ado Kato-kato Yang Kurang Ilok Menurut Seduluran ku, Jangan Di Pandang Ado Unsur Yang Dak Ilok, Biaso Lah Kito Ko manusia di Takdirkan Tempat Salah Dan Dosa, Maka Dari Itu, #Awak Ko Urang E Hobi Bacanda, Kalu Nak Bacanda/Balore dengan Awak, Payo Kito Ngopi Sambil Samel Barole, Dem Tu Bae' tulis akun @Belly_Makmur pada Jum'at (24/2) petang.Arti postingan tersebut (Assalamualaikum wr wb, terkait status pada tanggal 28 November 2022 yang lalu itu, saya kan hobi bercanda. Jadi kalau ada kata-kata yang kurang baik menurut keluargaku sekalian, jangan dipandang ada unsur yang tidak baik. Biasalah kita manusia ditakdirkan tempat salah dan dosa. Maka dari itu, saya ini orangnya suka bercanda, kalau mau bercanda dengan saya, mari kita ngopi sambil bercanda, sudah itu saja).
Klarifikasi atas postingan @Belly_Makmur pun turut dikuatkan oleh Sekretaris Desa Karang Anyar, Wildan Hakim, SH.
"Untuk postingan tersebut tidak bermaksud demikian, yang bersangkutan hanya bercanda. Hal tersebut juga sudah diklarifikasi oleh yang bersangkutan melalui akun Facebooknya. Tidak ada unsur paksaan terhadap masyarakat untuk menjual sawitnya ditempat saya, dan tidak pernah ada Perangkat Desa meminta bayaran jika masyarakat melalui Jalan tersebut. Karena jalan itu dibangun menggunakan Dana Desa dan untuk kepentingan masyarakat. Itu semua sudah diakui pemilik akun hanya bahan candaan saja. Kami bukan raja, tapi kami pelayan masyarakat. Hidup kita ini tidak berarti jika kita tidak bisa bermanfaat untuk orang lain," jelas Sekdes Karang Anyar, Wildan Hakim, SH. [BN1]
Baca juga --- Dibangun Pakai DD, Jalan Setapak Desa di Kecamatan Rupit Diduga Dikomersilkan Oknum Perangkat
0 Komentar