Hal ini dilakukan, buntut dari kekesalan Marhaeni Supri terhadap Bendahara DPRD Muratara, yang sangat sulit untuk ditemui, begitu pula saat dihubungi via telpon dan WhatsApp, sehingga aksi nekat tersebut terpaksa dilakukannya, setelah mendapat jawaban dari Sekwan Muratara, Efendi Aziz, yang mempersilahkan Marhaeni Supri untuk menggembok ruang kerja bagian keuangan tersebut.
"Tadi aku sudah WA Sekwan, terkait rencana akan menggembok ruang keuangan. Kata Sekwan Gemboklah," tutur Marhaeni Supri.
Sambungnya, untuk bertemu dengan Bendahara sangat sulit dilakukan bahkan lebih sulit bertemu Presiden.
"Seminggu ini tidak masuk-masuk. Sulit sekali mau ketemu dia (Bendahara, red), Lebih sulit dari pada ketemu Presiden. Kalau tidak mau kerja lagi, mundur saja, masih banyak yang lain masih bisa kerja," cetusnya.
Setelah ruangan dipasang gembok, staf Bagian Keuangan Setwan Muratara terpaksa bekerja menggunakan ruang bagian lain.Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi dari Sekretaris Dewan Muratara, Efendi Aziz, terkait latarbelakang aksi yang dilakukan Marhaeni Supri pada Selasa siang. [BN1]
0 Komentar