Tak hanya menyita perhatian aparatur penegak hukum lantaran adanya indikasi korupsi yang muncul akibat kondisi rusak yang terjadi. Padahal bangunan itu baru dua bulan lalu selesai dibangun, kondisi tersebut juga mendapat perhatian langsung dari pejabat terkait di Dinas Kesehatan RL selaku penyelenggara proyek senilai Rp1,465 milyar tersebut yang berencana akan segera memanggil dan memberitahu pihak CV Harapan Sentosa selaku Kontraktor pelaksana pekerjaan agar segera melakukan perbaikan kerusakan yang terjadi pada gedung yang dibangun menggunakan dana APBD RL tahun anggaran 2021 lalu tersebut.
"Segera kita kasih tahu kontraktornya agar segera diperbaiki. Sebab bangunan itu masih dalam masa pemeliharaan dan masih tanggung jawab kontraktornya," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Puskesmas Kampung Melayu Dinas Kesehatan RL, Sampurna saat di hubungi via whatsapp, Jum'at (21/1) sore.
Disisi lain, Sito (49), warga setempat dihari yang sama meminta agar Pemerintah Daerah RL melalui Inspektorat RL dan Aparat Penegak hukum yang ada di RL dapat mengusut adanya indikasi tindak pidana korupsi yang muncul lantaran adanya sejumlah kerusakan yang terjadi dibeberapa titik bagian fisik bangunan yang baru selesai dikerjakan pada akhir tahun anggaran 2021 lalu itu.
"Sebaiknya ya dilakukan audit dan penyelidikan hukum oleh Aparat Hukum maupun Inspektorat RL secepatnya Pak. Sehingga jelas bagian mana saja dan item apa saja yang terjadi indikasi korupsinya Pak. Setidaknya jika ini ditindak tegas maka akan dapat memberikan dampak jera bagi Kontraktor yang lainnya. Sehingga, tidak mengerjakan proyek pembangunan yang menggunakan uang rakyat secara asal - asalan saja Pak," tegasnya.
Seperti dilansir sebelumnya, niat baik Pemerintah Daerah Rejang Lebong (RL) melalui Dinas Kesehatan RL untuk meningkatkan sarana dan prasarana penunjang peningkatan mutu dan kualitas pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat RL tampaknya tidak terwujud secara maksimal di tahun anggaran 2021 lalu. Hal ini terbukti dengan 'amburadulnya' kegiatan fisik pembangunan gedung Puskesmas di Desa Kampung Melayu Kecamatan Bermani Ulu tahun Anggaran 2021. Diduga dilaksanakan tidak sesuai spek, gedung yang baru tuntas di bangun dua bulan lalu menggunakan dana senilai Rp1,465 Milyar oleh CV Harapan Sentosa tersebut saat ini sudah mengalami kerusakan berupa retak struktur di sejumlah dinding dan tiang bangunan.
Seperti diungkapkan Hardin (43), warga sekitar lokasi, Kamis (20/1), proyek yang dibiayai menggunakan dana APBD RL 2021 tersebut disinyalir memang sudah bermasalah sejak awal dimulai. Pasalnya, kegiatan pembangunan gedung itu terlambat mulai dilaksanakan. Padahal masa kontrak kerja diperkirakan sudah mulai berjalan 3 bulan.
"Mulanya, sekitaran bulan April 2021 lalu, kami lihat proyek itu seperti sudah langsung mau dikerjakan karena kami lihat material untuk membangun sudah masuk ke lokasi dan juga terlihat sudah mau melakukan pembongkaran fisik gedung yang lama. Tetapi, setelah 3 bulan berlalu, tepatnya sampai akhir bulan Juli 2021 lalu, ternyata proyek itu justru belum - belum juga mulai Pak. Bahkan, informasinya, para tukang bangunan baru mulai kerja setelah Kontraktor dapat teguran keras secara tertulis dari Dinas terkait dengan ancaman akan diputus kontrak, mereka baru mulai bekerja Pak," cerita Hardin.
Dilanjutkan Hardin, selama pekerjaan berlangsung, diduga kuat jarang sekali dilakukan pengawasan terhadap kinerja para tukang bangunan. Sehingga, diduga pekerja melaksanakan pekerjaan secara asal jadi. Selain itu, kualitas serta kuantitas material bangunan yang digunakan juga diduga tidak baik lantaran banyaknya kerusakan banguanan berupa retak struktur terjadi di sejumlah bagian bangunan.
"Saya tidak paham kerja bangunan Pak. Tetapi kalau kita lihat dari banyaknya retakan dengan lebar 1 CM yang ada di dinding dan tiang itu, biasanya sih dikarenakan adukan semen yang digunakan terlalu banyak komposisi pasir dari pada semen dan airnya. Bisa juga semen dan pasir yang digunakan kualitasnya tidak bagus. Ya begitulah pak, kalau kerja kurang pengawasan, para tukang kerjanya suka asal jadi," tandas Hardin sembari tersenyum.
Sementara itu, dari pantauan dilokasi, Jumat (21/1), terlihat jika terdapat banyak keretakan pada dinding maupun tiang bangunan dengan panjang dan lebar yang bervariasi. Mulai dari lebar sebesar batang lidi hingga ada yang mencapai lebar 1 CM. Selain itu, papin blok yang diduga juga baru dibuat di halaman gedung juga terlihat sebagian kecil sudah hancur dan bergelombang.
Sayangnya, pihak Kontraktor pelaksana CV Harapan Sentosa maupun pihak Dinas Kesehatan RL hingga berita ini dilansir secara terbuka belum berhasil dikonfirmasi. [Team]
0 Komentar