Beberapa pencapaian yang berhasil yaitu mengamankan 15 pucuk senjata diantaranya 6 pucuk Mauser, 1 pucuk AR-15, 1 Pucuk SA VZ 61 Scorpion, 1 pucuk laras panjang rakitan, 4 pucuk pistol revolver, 1 pucuk pistol Baikal Makarov dan 403 butir munisi berbagai kaliber. Selain senjata dan munisi juga banyak pencapaian yang diraih.
Pangdam menyampaikan, apresiasi terhadap prajurit Kodam XVIII/Kasuari yang baru 5 tahun berdiri bekerja luar biasa.
“Para prajurit Kodam XVIII/Kasuari adalah orang-orang hebat, prajurit yang hebat adalah prajurit yang lahir dari situasi terjelek, terburuk namun mampu mengelola potensi yang ada di wilayah dengan membuat karya-karya terbaiknya sehingga mencapai prestasi,” tuturnya.
Kemudian, Jenderal bintang dua tersebut menyampaikan tentang penangkapan DPO pasca insiden penyerangan Pos Ramil Kisor yang dilakukan bersama pihak Kepolisian, tujuh orang telah berhasil ditangkap dan saat ini sedang disidangkan di PN Makassar.
“Ada beberapa DPO yang sudah kita tangkap, untuk itu saya menghimbau kepada yang lain yang masih berkeliaran, mari saudara-saudaraku semuanya untuk segera kita bisa tenang membangun di tanah Papua ini. Kalau memang ini sudah kejadian dan memang merasa bersalah segera menghadap ke aparat keamanan untuk menyerahkan diri dan bertanggungjawab,” ucapnya.
Terkait dengan pengungsi pasca penyerangan, Kodam XVIII/Kasuari bersama aparat Kepolisian, Komnas HAM, Forkopimda telah memberikan bantuan yang berada di pengungsian dan juga memberikan materi-materi trauma Healing dan memberikan pembekalan agar bisa kembali.
“Kodam XVIII/Kasuari menjamin situasi keamanan, kami sudah melaksanakan tiga kali pengembalian pengungsi tahap pertama 70 orang, kedua 250 orang yang ketiga menjelang Natal ada 135 orang. Saya berharap banyak rekan-rekan dan para pelaku-pelaku ini harus bertanggungjawab, berani berbuat harus berani bertanggung jawab," ujarnya.
Selanjutnya ia menjelaskan bahwa Kodam XVIII/Kasuari bersama Polda Papua Barat juga telah melakukan penangkapan terhadap tokoh TPN-PB Pieter Manggaprow pada 3 Desember 2021 yang akan memasok munisi, HT dan perlengkapan lainnya ke KST di Maybrat.
“Kita juga melakukan dialog diantaranya adalah para-para adat, yang perlu kita ambil salah satu dari audien yang hadir pada saat itu yaitu mantan tokoh aktivis OPM. Beliau dulunya adalah seorang yang memperjuangkan Papua merdeka sampai di tingkat sidang umum PBB namun dari hasil sidang PBB di sana bahwa menyampaikan Papua adalah bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia”.
“Untuk itu kepada rekan-rekan semuanya saudara-saudara kita yang masih berseberangan yang masih memperjuangkan Papua Merdeka ini mari kita hentikan. Untuk itu jangan buang-buang energi, mari kita segera membangun karena begitu banyak peluang kesempatan kita sebagai warga Papua, saya menghimbau karena kita ini bersaudara,” ujar Pangdam.
Terakhir pasca penyerangan oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) yang terjadi kemarin, ia merasa menyesalkan sekali karena korbannya adalah TNI dan prajurit TNI itu adalah putra Papua Raja Ampat, putra Saireri.
“Sekali lagi dalam kesempatan ini saya berharap mari kita segera bangun tanah Papua, saya titip kepada seluruh masyarakat Papua Barat”.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat, mari kita bersatu membangun Papua Barat untuk masyarakat, anak cucu kita, karena kita tidak bisa membangun sendiri membangun tanah Papua ini, kita butuh kerjasama karena merawat Papua ini sama dengan merawat Indonesia,” ujar Pangdam.
Ia menghimbau kepada kelompok yang masih berseberangan masih termakan isu mimpi-mimpi Papua merdeka, untuk menghentikan perjuangan Papua Merdeka.
Pangdam juga menegaskan secara de facto dan de jure Papua ini bagian dari NKRI dan perhatian negara terhadap Papua saat ini juga luar biasa pembangunan tidak hanya jawasentris atau mungkin di luar Papua tidak saat ini sudah Indonesia sentris.
Ikut mendampingi Pangdam dalam conferensi pers tersebut diantaranya Asintel, Asops, Aster Kasdam XVIII/Kasuari dan Kapendam XVIII/Kasuari. [Pendam XVIII/Ksr]
0 Komentar