Hal tersebut disampaikan Pangdam XVIII/Kasuari selaku Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) saat melakukan evaluasi penanganan Covid-19 di wilayah Papua Barat melalui rapat secara virtual dengan para Komandan Satuan dijajaran Kodam XVIII/Kasuari dari ruang Vicon Makodam, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, Kamis (11/11/2021).
Pangdam mengatakan, bahwa beberapa wilayah di Indonesia mengalami tren kenaikan kasus Covid-19 karena adanya relaksasi penurunan level PPKM. Ia menilai hal tersebut menjadi alarm di wilayah Papua Barat agar terus displin terhadap prokes.
“Naiknya kasus di beberapa daerah merupakan alarm termasuk di Papua Barat, kalau kita tidak konsisten dan tidak disiplin kemungkinan besar akan naik lagi kasus di Papua barat,” ujarnya.
Ia menghimbau jajarannya, agar alarm tersebut diperhatikan secara serius sebagai antisipasi untuk mengambil langkah-langkah dalam mencegah penyebaran kasus covid-19 sehingga tidak meluas.
Ia menambahkan salah satu langkah yang perlu diambil adalah perbanyak komunikasi dan sosialisasi dengan masyarakat agar tetap disiplin prokes mengingat kegiatan tatap muka sudah mulai banyak dilaksanakan.
“Kita harus selalu ingatkan masyarakat di mana pun berada khususnya pada situasi dimana masyarakat banyak berkerumun, kemudian menjelang Natal dan tahun baru juga perlu kita waspadai,” tegasnya.
Selain pendisiplinan prokes, langkah lain yang perlu ditempuh yakni terus meningkatkan capaian vaksinasi di wilayah papua Barat agar tidak terjadi gelombang ketiga Covid-19.
“Kita harus kejar vaksinasi jangan sampai lengah untuk mengeksekusi, selain itu kita juga harus melakukan prakondisi, mengenali wilayah sebelum kita melangkah lebih jauh dalam penanganan Covid-19,” tegas Pangdam.
Rapat virtual juga diisi dengan agenda mendengarkan paparan yang disampaikan oleh para Komandan jajarannya. [Pendam XVIII/Ksr]
0 Komentar