Harmonisasi Papua Barat merupakan kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-76 TNI dan menyukseskan PON XX tahun 2021 yang digelar sejak 29 September lalu.
Acara yang mengusung tema “Dengan Harmonisasi, Melalui Kearifan Lokal Papua Barat, Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa” ini bertujuan untuk menjalin komunikasi sosial dengan seluruh lapisan masyarakat di Provinsi Papua Barat.
Harmonisasi Papua Barat mengandung arti keselarasan, kesesuaian, kecocokan dan keseimbangan dalam berbudaya, berkomunikasi, beragama dan berkumpul sehingga tercipta kebersamaan dan kesetaraan antar komponen masyarakat di Papua Barat.
Pada sambutannya Pangdam berharap kegiatan ini akan semakin mempererat tali silaturahmi sebagai wujud sinergi seluruh elemen dalam membangun Papua Barat.
"Mengutip kata dari Kasad “together we can” bersama kita bisa, kita semua berbeda suku, agama, ras dan golongan kalua bersama-sama kita akan bisa melakukan apapun baik itu mimpi dan cita-cita kita semua untuk Papua Barat," ucapnya.
Selain itu, juga dapat memelihara dan meningkatkan hubungan antara seluruh elemen agar lebih harmonis untuk dapat berpartisipasi dalam menyikapi dan mengatasi dinamika yang ada di Papua Barat.
"Kedepan tantangan yang dihadapi bangsa kita akan semakin kompleks dan dinamis sehingga memerlukan partisipasi kita semua, seluruh komponen masyarakat," imbuhnya.
Ia menjelaskan kehadiran negara sebagai regulator tertuang dalam UU RI Nomor 21 Tahun 2021 tentang otonomi khusus dan Inpres nomor 9 tahun 2020 tentang percepatan pembangunan kesejahteraan Papua Barat
Selain itu juga termasuk undang-undang TNI nomor 34 disampaikan bahwa tugas pokok TNI adalah membantu Pemerintah Daerah.
Dengan berakhirnya kegiatan ini Pangdam mengajak seluruh elemen masyarakat hendaknya bersatu dalam satu visi dan tujuan sehingga semua tantangan yang akan timbul dapat teratasi.
"Kita sangat sadar bahwa bangsa kita ini dibangun dengan kesepakatan, bangsa kita adalah bangsa yang beragam dengan berbagai ragam suku, agama ras dan golongan kelompok. Untuk itu mari kita rawat perbedaan ini, ikat dengan Bhinneka Tunggal Ika," tambahnya.
Terkait kegiatan lomba seni budaya yang telah dilaksanakan pada Harmonisasi Papua Barat, ia menuturkan momen tersebut bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya Papua Barat.
Selain itu juga diharapkan dapat menggugah masyarakat agar lebih cinta tanah air Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Saya selaku Pangdam disini saya harus jaga adat dan budaya yang ada di tanah Papua ini. Membangun tanah Papua ini tidak cukup hanya harus berdialog saja namun harus bersama, bersinergi, berkoordinasi dan berkolaborasi," tegas Pangdam.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan, Dr. Nico U. Tike yang mewakili Gubernur Provinsi Papua Barat menyampaikan terima kasihnya atas terselenggaranya kegiatan harmonisasi Papua Barat ini.
“Tentu ini merupakan hal yang sangat penting bagi kita semuanya, bagi masyarakat yang ada di wilayah Provinsi Papua Barat, kami juga menyampaikan terima kasih kepada bapak Panglima yang telah menyelenggarakan acara ini,” pungkasnya.
Diakhir acara, diumumkan para pemenang lomba seni sekaligus penyerahan hadiah.
Hadir dalam kegiatan ini, Kapolda Papua Barat, beserta Forkompida Papua Barat, Rektor Unipa Manokwari, Ketua MRP Papua Barat, Kasdam XVIII/Kasuari dan para pejabat Kodam, Ketua FKUB, Ketua Gereja-Gereja Papua dan Papua Barat, para perwakilan dari berbagai suku, agama, ras dan golongan baik para Kepala Suku, Ketua Ormas kemudian paguyuban serta Ketua beserta pengurus Persit Kodam Kasuari. [Pendam XVIII/Ksr]
0 Komentar