Pura yang akan diberi nama Ksatria Shanti Bhuana tersebut nantinya untuk mewadahi prajurit khususnya yang beragama Hindu di lingkungan Kodam Kasuari dan sebagai pusat kegiatan keagamaan bagi umat Hindu disekitarnya.
Secara utuh nama tersebut bermakna ksatria berarti kita sebagai prajurit, shanti berarti kedamaian dan bhuana berarti dunia. Secara utuh berarti prajurit yang berjuang untuk mewujudkan kedamaian dunia.
Pangdam menuturkan, terkait dengan pemberian nama Pura tersebut sempat banyak berdiskusi dan memohon kepada Tuhan terkait nama apa yang pantas untuk Pura yang akan dibangun ini.
"Nama ini terinspirasi dari sesanti Kodam Kasuari yaitu Patriot Pembela Rakyat dimana Patriot itu adalah seorang ksatria, kumpulan orang-orang yang membela negara, Patriot adalah orang-orang yang berjuang untuk negara dan bangsa," ujarnya.
Ia menambahkan, membuat tempat ibadah itu adalah singgasananya Tuhan, yang digunakan untuk menyembah dan memohon, sehingga tempat ibadah agama apapun perlu difasilitasi di Kodam.
Selama ini Kodam Kasuari telah memiliki sarana rumah ibadah seperti masjid dan gereja. Sedangkan rumah ibadah untuk umat Hindu belum ada sehingga perlu dibangunnya Pura ini.
"Semoga pembangunan Pura ini dapat bermanfaat bagi prajurit yang beragama Hindu karena memang selama ini kita sembahyang cukup jauh, sekali lagi terimakasih atas doa dan kerjasamanya sehingga pembangunan Pura ini dapat diwujudkan," kata Pangdam.
Uniknya, pura ini dibangun bersebelahan dengan tempat ibadah agama lain sebagai wujud kerukunan umat beragama dan sebagai identitas keberagaman bangsa Indonesia.
“Toleransi umat beragama harus terus ditingkatkan, saling menghormati dan menghargai adalah suatu hal yang mutlak di negeri yang kita cintai termasuk di lingkungan Kodam Kasuari," pungkas Pangdam.
Peletakan batu juga diawali dengan ritual Pangeruak atau Ngeruwak Bhuwana yaitu upacara yang dilaksanakan sebelum mulai pengerjaan bangunan baru, sebagai permohonan kehadapan para Bhuta Kala agar mereka tidak mengganggu.
Ikut dalam kegiatan ini Kasdam XVIII/Kasuari, Brigjen. TNI. Djoko Andoko, dan para pejabat Kodam XVIII/Kasuari dan Ketua Persit KCK Daerah XVIII/Kasuari serta warga umat Hindu yang berada di Manokwari. [Pendam XVIII/Ksr]
0 Komentar