Kondisi jembatan penghubung di Kampung Fakario tersebut sebelumnya terputus karena dirusak dan dihancurkan oleh Kelompok Nasional Papua Barat (KNPB) sehingga akses jalan tersebut tidak dapat dilalui oleh orang maupun kendaran dan membahayakan warga.
Dua jembatan yang dibangun yakni jembatan satu bentang dengan panjang enam meter dan jembatan dua bentang dengan panjang sepuluh meter.
Para aparat tersebut siang dan malam bekerja untuk dapat menyelesaikan pembangunan yang dimulai Selasa (14/09) lalu.
Dari target dua minggu yang diharapkan oleh Bupati Maybrat, para personel TNI-Polri tersebut mampu menyelesaikannya dalam waktu empat hari.
Setelah pembangunan selesai, jembatan diuji coba untuk mengetahui kekuatan dan keamanan melalui kendaraan dumptruk bermuatan total 8 ton dan hasilnya aman serta tidak ada goyangan.
Selain gabungan personel apparat, pembangunan tersebut juga dibantu berbagai alat berat seperti exca pc 200, truck tronton, dump truck dan mesin chainsaw.
Satuan yang terlibat dari TNI yaitu Yonif RK 762, Yon Zipur 20 dan Kodim 1809/Maybrat. Sedangkan dari Polri yakni dari satuan Brimob.
Diharapkan dengan perbaikan jembatan tersebut aktifitas warga yang sebelumnya terhambat dapat normal kembali seperti semula. Selain itu juga bisa membantu mengurangi kekhawatiran warga sehingga kegiatan sehari-hari menjadi lebih efektif. [Pendam XVIII/Ksr]
0 Komentar