Sidang diikuti oleh 45 peserta calon prajurit Bintara TNI AD yang sebelumnya telah mengikuti berbagai tahapan seleksi hingga tahap siding pemilihan. Pada sidang ini akan dipilih calon prajurit yang akan mengikuti Pendidikan untuk menjadi prajurit Bintara TNI AD.
Pada kesempatan tersebut, Pangdam membacakan sambutan Asisten Personel (Aspers) Kasad, Mayjen. TNI. Wawan Ruswandi, S.Ip., M.Si.
Pada sambutannya Aspers mengatakan, penyediaan prajurit TNI AD pada hakekatnya merupakan upaya meregenerasi prajurit TNI AD melalui kegiatan seleksi untuk mendapatkan prajurit TNI AD sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan TNI AD.
Ia menambahkan salah satu kebijakan pimpinan Angkatan Darat yaitu keterwakilan suku dari tiap-tiap daerah mulai dari suku paling barat di Aceh sampai dengan suku paling timur di Papua dalam perekrutan.
“Sehingga untuk mendukung hal tersebut selain memilih calon prajurit yang memenuhi syarat dengan kualitas SDM yang unggul, juga harus mempertimbangkan aspek keterwakilan suku yang sudah ditentukan sesuai pembagian alokasi zonasi per Kodim,” ujarnya.
Ia menjelaskan prajurit Bintara selain sebagai unsur pelaksana juga sebagai pemimpin dalam hubungan regu. Dalam sejarahnya Bintara dibentuk sebagai tulang punggung satuan dan sebagai penghubung antara Perwira dengan Tamtama.
“Tugas berat tersebut menuntut kriteria calon harus memiliki kualitas yang mumpuni yang mampu melaksanakan tugas dengan kompleksitas yang cukup tinggi di masa yang akan datang,” ungkap Aspers Kasad.
Aspers berharap, kegiatan ini betul-betul dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk memilih calon yang berkualitas.
“Saya juga berharap peserta sidang memperhatikan setiap calon secara seksama dari tinjauan berbagai aspek yang obyektif dan meninggalkan berbagai kepentingan pribadi,” pungkasnya.
Ikut dalam kegiatan ini Wakil Ketua Subpanpus, Sekretaris dan para Katim Rik/Uji Tingkat Pusat serta seluruh peserta sidang Pantukhir tingkat Subpanpus. [Pendam XVIII/Ksr]
0 Komentar