Rapat tersebut dalam rangka evaluasi penanganan pandemi Covid-19 diikuti dari ruang Pusat Komando Pengendalian Operasi (Puskodalops) Kodam XVIII/Kasuari, Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat.
Panglima TNI menyampaikan, apresiasi yang tinggi atas kerja keras, dedikasi kepada seluruh Kepala Staf Angkatan, Pangkotama dan jajarannya sampai pada level prajurit yang ditugaskan di lapangan.
“Para tenaga kesehatan serta para Babinsa di tengah kondisi keterbatasan dan kerawanan penularan terus tetap berupaya untuk melaksanakan tugas dengan optimal karena pandemi Covid-19 di Indonesia membutuhkan langkah penanganan secara komprehensif dan tentunya melibatkan semua pihak,” ucapnya.
Ia menambahkan, bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami trend perbaikan terutama wilayah Jawa dan Bali namun ia menghimbau agar tidak boleh lemah untuk terus mewaspadai dan mengantisipasi resiko penularan yang masih terus terjadi di beberapa daerah.
“Dengan kita memahami data epidemologi secara cermat maka kebijakan yang diambil akan tepat sasaran, tepat pada akar permasalahan yang perlu diintervensi. Input data harus aktual dan tepat waktu. Saat ini kita juga harus menyiapkan pos-pos pengamanan perbatasan untuk mengantisipasi perlintasan WNA dan WNI khususnya pekerja migran dari luar negeri yang berpotensi menjadi masuknya varian baru di Indonesia untuk itu kita harus cegah karena dikhawatirkan akan mempengaruhi efektivitas vaksin,” tutur Panglima TNI.
Terkait dengan vaksinasi, Panglima TNI mengungkapkan secara umum capaiannya masih perlu ditingkatkan guna mempercepat pemenuhan target minimal 70% penduduk divaksin dan memulai transisi pandemi menjadi endemik.
“TNI bersama Polri mendapat tugas untuk menyalurkan bantuan tunai bagi pedagang kaki lima dan pemilik warung kecil yang terdampak pandemi hal tersebut merupakan sebuah tugas yang mulia tetapi penuh tantangan,” kata Panglima TNI.[Pendam XVIII/Ksr]
0 Komentar