"Saya terimakasih atas inisiatif Kapolda yang luar biasa dengan mengadakan acara pada hari ini. Semoga ini menjadi referensi kita bersama dalam membangun sinergitas. Sebab ini merupakan upaya kita mempertahankan Zero Konflik di Sumsel,” tegas Herman Deru mengawali materinya selaku narasumber (Narsum) pada FGD kali ini.
Menurut Gubernur, Herman Deru, melalui FGD yang diinisiasi Kapolda akan dapat memperluas upaya pertahanan zero konflik, apalagi peserta FGD melibatkan para Bupati/ Walikota se-Sumatera Selatan baik yang hadir secara fisik maupun virtual.
"Nanti juga akan kita perluas lagi dengan mengundang seluruh Kepala Daerah, Bupati, Walikota, mulai dari Tokoh, Kepala Suku, Forkopimda, sampai dengan Bhabinkamtibnas Se-Sumsel secara hybird mungkin nanti ada yang datang langsung maupun secara virtual," tegasnya.
Gubernur menyebut Sumatera Selatan merupakan satu daerah yang kondusif dan tidak mempunyai potensi terjadinya konflik. Meskipun demikian dirinya tetap mengharapkan peran para tokoh agama, tokoh masyarakat dan aparat penegak hukum untuk tetap waspada jika ada potensi konflik yang akan terjadi segera untuk diselesaikan secara musyawarah.
"Sumsel ini kan salah satu daerah yang bukan berpotensi konflik, tapi kita tetap harus waspada. Konflik juga bisa datang dari berbagai persoalan, bisa dari ekonomi, bisa juga dari segi ego dan kesukuan, dan itu yang harus kita redam," imbuhnya.
Dalam FGD tersebut juga menyinggung penanganan Pandemi Covid-19 serta program vaksinasi. Dimana Herman Deru, mengingatkan setidaknya tiga poin penting yang harus dilakukan dalam menekan dampak pandemi, diantaranya pemulihan kondisi sosial masyarakat, persoalan ekonomi dan kesehatan.
"Setelah kurang lebih satu setengah tahun kita dilanda pandemi Covid-19, selama itu juga kita disibukkan dengan berbagai penanganannya. Dalam hal ini, kita perlu menyelesaikan tiga pokok utamanya yakni mulai dari pemulihan ekonomi, sosial, dan kesehatan," ucapnya.
Untuk itu, Herman Deru meminta Satgas Covid-19 Sumsel baik itu TNI/Polri dan tenaga kesehatan untuk tetap meningatkan masyarakat agar tetap disiplinan dalam prokes. Di samping tetap menggalakan vaksinasi di seluruh wilayah Sumsel.
"Soal vaksinasi juga kita terus kita efektifkan, mungkin juga kendalanya tetap sama yaitu supply vaksin dari Pusat. Begitu vaksinnya datang saya langsung intruksikan untuk segera suntikan," tegasnya.
Dilain pihak, Kapolda Sumsel, Irjen. Pol. Drs. Toni Harmanto, menegaskan FGD dimaksudkan sebagai upaya pihaknya membangun komitmen dan sinergisitas bersama Forkopimda dalam menjaga Kamtibnas dengan konsep Multi Door System.
"Kami undang bapak Gubernur dan Forkopimda dengan maksud silaturrahmi dan juga tentunya membangun sinergisitas bersama," kata Toni.
Kapolda menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan semua steakholder untuk menyelesaikan permasalahan yang ada ditengah masyarakat sehingga tidak berkembang dan menimbulkan masalah baru di tengah masyarakat.
"Kita bersama steakholder mencari solusi penyelesaian masalah dengan sistem peringatan dini atau Early Warning System," tandasnya.
Nampak hadir pada FGD kali ini Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen. TNI. Agus Suhardi, Wakil Ketua I DPRD Prov. Sumsel, H. M. Giri Ramanda N Kiemas, SE., MM., Kajati Sumsel, Drs. M. Rum, SH., MH., Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi, Syamsul Ali, SH., MH., Pengadilan Tinggi Agama, Drs. H. R M Zaini, SH., MH., Danrem 044 GAPO, Brigjen. TNI. Jauhari Agus Suraji, S.Ip., S.Sos., Kabinda Prov Sumsel, Brigjen. TNI. Armansyah, Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Sumsel. [rls/Noval]
0 Komentar