Panglima TNI memerintahkan jajarannya agar benar-benar waspada pada dua minggu paska hari raya Idul Adha yang berpotensi terjadinya lonjakan baru kasus Covid-19.
“Upaya kita tidak boleh berhenti dan momentum serangan tidak boleh berhenti utamanya adalah penegakan disiplin protokol kesehatan, vaksinasi dan 3T (testing, tracing, dan treatment),” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi kerja keras dari seluruh Kepala Staf Angkatan, Pangkotama dan jajarannya sampai pada level prajurit yang ditugaskan di lapangan, para tenaga kesehatan serta para Babinsa dengan segala kondisi dan kerawanan penularan tetap berupaya untuk melaksanakan tugas secara optimal.
“Tentunya upaya seluruh prajurit TNI tersebut tidak hanya mendapatkan apresiasi dari seluruh rakyat Indonesia tetapi juga ganjaran pahala yang besar dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Panglima.
Lebih lanjut disampaikan, bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi varian baru yaitu varian delta yang penularannya begitu cepat, oleh sebab itu Pemerintah meminta kepada TNI untuk meningkatkan tracing, mempercepat vaksinasi, membantu distribusi paket obat gratis untuk isolasi mandiri (isoman) dan mengelola isolasi terpusat (isoter).
“Langkah dan program tersebut bukan hanya tugas TNI tetapi juga melibatkan Kementerian dan lembaga akan tetapi Pemerintah meminta TNI untuk berperan lebih dalam, dengan demikian para Pangkotama harus melaksanakan komunikasi yang baik, koordinasi dan laksanakan kolaborasi dengan semua elemen,” tegasnya.
Koordinasi tersebut dilakukan dengan Polri, Pemda, Dinkes daerah dan juga para relawan untuk mengoptimalkan tugas-tugas penanganan Covid-19. [Pendam XVIII/Ksr]
0 Komentar