“Saya mengharapkan, kedepan Yonzipur 20/PPA dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya walaupun dalam kondisi banyak kendala dan kekurangan. Manfaatkan potensi SDM prajurit yang ada dan juga potensi lahan yang ada untuk bercocok tanam atau pertanian dalam rangka ketahanan pangan para prajurit," ucap Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen. TNI. I Nyoman Cantiasa, SE., M.Tr.(Han)., saat mengunjungi dan memberikan arahan kepada para Prajurit dan Persit KCK Yonzipur 20/PPA, Selasa (25/5) lalu di Mako Yonzipur 20/PPA, Aimas Sorong, Papua Barat.
Pangdam yang dalam kunjungan kerjanya didampingi Ketua Persit KCK Daerah XVIII/Kasuari, Ny. Ade Nyoman Cantiasa, Kapoksahli Pangdam XVIII/Kasuari, Brigjen. TNI. Yusuf Ragainaga, Danrem 181/PVT, Brigjen. TNI. Indra Heri, SE., serta para pejabat Kodam XVIII/Kasuari dan Korem 181/PVT ini lebih lanjut menyampaikan apresiasi dari Presiden Republik Indonesia kepada TNI yang ikut andil berperan dalam penanganan wabah Covid-19 di berbagai daerah, dimana pandemi di Indonesia saat ini sudah berangsur-angsur menurun.
“Namun dengan penurunan pandemi di beberapa daerah, kita tidak boleh kendor terhadap pendisiplinan Prokes (protokol kesehatan) yang berlaku. Kita semua, khususnya para Komandan-Komandan harus tahu situasi dan kondisi grafik dan parameter terkait perkembangan pandemi Covid-19 di daerah sendiri. Hal ini tentunya untuk meningkatkan kewaspadaan kita secara terus menerus dan mengambil langkah-langkah kedepan terhadap Covid-19 dan tetap menjaga kesehatan,” ujarnya.
“Di sisi lain, Pangdam mengingatkan dalam pengelolaan gaji harus cerdas dan azas prioritas. Setiap prajurit harus bisa mengatur keuangan dan menyisihkan sebagian dari gajinya untuk ditabung, bantu orang tua atau adik-adik kalian terutama kepada prajurit yang masih bujangan yang kedepan mau berencana menikah," tambahnya.
Danyonzipur 20/PPA, Letkol. Czi. Donny Pramudya Mahardi, di tempat yang sama mengatakan bahwa tujuan didirikannya 'Pawbili Mart' dan 'Agas Cafe' adalah sebagai sarana untuk memudahkan Prajurit Zipur 20 dan keluarganya berbelanja, karena kota terdekat, Aimas, berjarak cukup jauh, yaitu 5Km dari markas dan asrama, yang situasi jalananya sepi di malam hari sehingga rawan terhadap keamanan. Disisi lain, bisa menjadi sarana hiburan prajurit dan keluarganya karena disediakan alat musik untuk bernyanyi.
"Disamping itu, penghasilan toko berupa SHU (Sisa Hasil Usaha) dapat dinikmati bersama kembali untuk kesejahteraan anggota. Tidak kalah pentingnya, juga sebagai sarana pembinaan teritorial (Binter), karena masyarakat umum juga bisa memanfaatkan keberadaan Mart dan Cafe yang dimiliki Batalyon Zipur kami ini," Ucapnya. [Pendam XVIII/Ksr]
0 Komentar