Kedatangan ketua Kwarcab didampingi beberapa perwakilan pelajar yang tergabung sebagai anggota Pramuka yang di sambut baik oleh Lintas Komisi DPRD Muratara.
Usai adakan rapat dengan lintas komisi Bastari Ibrahim menyampaikan kepada awak media, bahwa kedatangan nya ke DPRD Muratara untuk menyampaikan Aspirasi mengenai persoalan yang dihadapi kwarcab Pramuka seperti permasalahan kantor Kwarcab, mobil operasional Kwarcab, dana hibah serta isu isu terkait Musdalub.
"Yang pertama permasalah kantor Kwarcab kami di suruh pindah dengan alasan tempat itu akan digunakan untuk kepentingan Pemda, ternyata tempat itu digunakan untuk kepentingan pribadi. Terus permasalahan mobil operasional Pramuka di tarik sekarang di pakai oleh timses bupati.
Lanjut Bastari, permasalahan dana hibah sampai sekarang belum di cairkan, sementara kegiatan kami banyak yang terlantar sedangkan ini menyangkut permasalah anak sekolah.
Disinggung terkait isu isu ada pihak yang akan melaksanakan Musdalub untuk menggantikan ketua Kuarcab Pramuka. Kembali Bastari Ibrahim memperjelaskan setingkat Kuarcab bisa di gantikan asalkan sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) itu sendiri.
"Tingkat kwarcab bisa di gantikan apabila yang bersangkutan mengundurkan diri, meninggal dunia, kasus pidana atau melanggar kode kehormatan Pramuka. Kalau 4 poin ini terpenuhi berarti Musdalub bisa dilaksanakan dengan catatan ada usulan dua pertiga dari pengurus kecamatan,"ujar Bastari.
Ditempat yang sama ketua komisi 1 Hermansyah menyampaikan kalau ini merupakan rapat lintas komisi, komisi 1 dan komisi II sesuai dengan pengaduan yang disampaikan Bastari selaku Kwarcab Pramuka Muratara.
"Alhamdulilah Rapat dihadiri pimpinan Ketua DPRD Muratara Efriyansyah.S.sos, wakil ketua 1 Amri Sudaryono, ketua Komisi II Hadi Subeno dan Sukri Alkap. Dari hal hal yang di sampaikan pak Bastari tadi kita akan melakukan pendalaman tentang dana hibah pramuka yang berhubungan dengan KMD di dinas pendidikan yang tidak di gunakan dengan baik.
Lanjut Hermansyah, hal ini sangat di sesalkan karena Pramuka ini adalah Candra dimuka untuk anak sekolah sebagai kader pemimpin masa depan bangsa karena di Pramuka itu ada kurikulum kehidupan yang tidak di dapatkan di bangku sekolah melainkan di Pramuka."tutupnya. [BN1/Adv]
0 Komentar