"Kalau kita ingin maju, harus berani mengevaluasi apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan, apa yang sudah berjalan dan hal-hal menonjol yang mungkin harus menjadi atensi pimpinan. Seandainya di satuan bawah tidak mampu untuk melakukan, maka butuh (satuan) yang lebih tinggi (atas) lagi atau keputusan yang lebih strategis lagi," kata Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen. TNI. I Nyoman Cantiasa, SE., M.Tr.(Han)., selaku Panglima Komando Operasi Gabungan (Pangkoopsgab) Kodam XVIII/Kasuari.
Hal ini diungkapkannya sesaat sebelum menerima Laporan Evaluasi Satuan Tugas Operasi (Satgasops) Komando Pelaksana Operasi Korem 181/Praja Vira Tama (Satgasops Kolakopsrem 181/PVT), Senin (24/5) di Ruang Data Markas Korem 181/PVT, Sorong, Papua Barat.
"Kedepan, kita akan membuat langkah-langkah strategis. Sehingga, apa yang menjadi perintah operasi atau perintah pimpinan dan tugas-tugas yang diberikan oleh Kodam dapat dilaksanakan dengan baik, tidak ada resisten terhadap penugasan di lapangan," katanya.
Diingatkan, jangan sampai ada penolakan dari masyarakat disaat Prajurit melaksanakan tugas atau terdapat hal-hal yang menimbulkan dampak kurang baik bagi masyarakat.
"Karena Kodam adalah satuan kewilayahan, satuan teritorial yang salah satu tugasnya melaksanakan pembinaan teritorial (Binter). Dalam proses pembinaan ini pasti ada yang berjalan mulus dan ada yang tidak. Inilah yang kita harus perhatikan dan butuhkan, yaitu bagaimana agar para Prajurit dilapangan bisa diterima dengan baik dan apa yang menjadi perintah pimpinan dapat dilaksanakan dengan sukses dilapangan,” ungkap pucuk pimpinan Kodam XVIII/Kasuari ini.
Dengan adanya pemekaran wilayah Provinsi dan Kabupaten di Papua Barat, menurutnya tidak harus dijawab dengan penggelaran pasukan.
"Apapun bentuknya, bahwa dengan adanya pemekaran wilayah ini tidak harus dijawab dengan penggelaran pasukan atau penggelaran jajaran namun kita optimalkan dengan memaksimalkan kualitas sumber daya prajurit yang ada di wilayah itu,” ungkap Mayjen. I Nyoman Cantiasa.
“Pertama, Prajurit-prajurit Kodam XVIII/Kasuari yang sudah berumur 4 tahun ini, kedepannya harus semakin profesional dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesi masing-masing, baik di Satuan Tempur, Satuan Bantuan Tempur, Satuan Teritorial, dan sebagainya. Kedua, harapan saya bahwa dukungan-dukungan dari Komando Atas dalam rangka untuk pembangunan sarana dan prasarana di wilayah Kodam XVIII/Kasuari ini mudah-mudahan bisa lebih banyak dukungannya sehingga lebih cepat untuk pembangunan, dan yang ketiga regulasi, aturan, Protap (Prosedur Tetap) yang ada di Kodam sekarang sedang kita tata menjadi lebih baik lagi. Kita berharap, dengan adanya regulasi Protap dan Bujuk-bujuk Teknis (buku-buku petunjuk teknis) di lapangan akan menjadi lebih maksimal,” tutupnya.
Selanjutnya, Pangdam menerima laporan evaluasi Satgasops Kolakopsrem 181/PVT dari Danrem 181/PVT, Brigjen. TNI. Indra Heri, SE., tentang tugas dan fungsi Kolakopsrem 181/PVT dibawah kendali Koopsgabdam XVIII/Kasuari dan paparan dari Aster Kasdam XVIII/Kasuari, Kolonel. Inf. Hengki Yuda Setiawan, terkait penguatan pembinaan teritorial (Binter) yang dilaksanakan oleh Satgas Teritorial (Satgaster) Pamrahwan.
Kegiatan evaluasi Satgasops Kolakopsrem 181/PVT ini juga diikuti secara virtual oleh Kasdam XVIII/Kasuari, Brigjen. TNI. Djoko Andoko, bersama Irdam, Brigjen. TNI. Steve C. Parengkuan, Asrendam, Asintel, Aspers, Waasops, Waaslog, dan Waaster Kasdam yang berada di Makodam XVIII/Kasuari, Trikora Arfai 1 di Manokwari, dan Komandan Korem (Danrem) 182/JO, Kolonel. Inf. Yudha Medy Dharma Zafrul, S.Ip., beserta para Kepala Seksi (Kasi) Korem di Makorem 182/JO di Fakfak, Papua Barat.
Adapun di Makorem 181/PVT di Sorong, Papua Barat, Pangdam didampingi Kapoksahli Pangdam XVIII/Kasuari, Brigjen. TNI. Yusuf Ragainaga, Danrem 181/PVT, Brigjen. TNI. Indra Heri, SE., Aster, Asops dan Aslog Kasdam, para Kepala Badan Pelaksana Kodam (Kabalakdam), Kasi Korem, para Dandim serta para Komandan Satuan (Dansat) jajaran Korem 181/PVT lainnya. [Pendam XVIII/Ksr]
0 Komentar