Status zero konflik, tetap terpelihara hingga saat ini, sebagai bukti dewasanya masyarakat dalam menyikapi perbedaan, baik dalam pandangan politik, ataupun kehidupan bermasyarakat dan beragama.
“Dewasanya cara kita berpolitik menjadikan konflik tidak terjadi dan status zero konflik tetap terjaga," ungkap Herman Deru saat menerima audiensi Pengurus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) DPD Sumsel di ruang tamu, Selasa (23/3).
"Membangun Sumsel ini tidak seluruhnya harus dalam bentuk fisik saja. Namun, pembangunan non fisik juga penting, salah satunya adalah kedewasaan berdemokrasi hingga tetap aman dan damai," terangnya.
Pihaknya berharap, Kesbangpol Pemprov Sumsel dapat melakukan tugasnya dengan baik, dalam memberikan pelayanan kepada partai dalam melaksanakan tahap dan persyaratan verifikasi data faktual untuk mengikuti tahapan menjelang Pemilu.
"Kesbangpol harus melakukan tugasnya dengan baik, tentu hak-hak Parpol harus diberikan. Baik tingkat Provinsi hingga Kabupaten/Kota," tegasnya.
Menurut Herman Deru, yang dicari dalam politik adalah kepercayaan. Jika kepercayaan tersebut ada, baru disukai dan dipilih masyarakat.
"Kadang pemilih itu militan dengan partainya, ada juga yang militan dengan orangnya (kader). Akan lebih bagus jika kedua-duanya," ucapnya.
Dilain pihak, Ketua DPD Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Yusman Reza Zaini mengatakan, kendati baru dua bulan menjabat, pihaknya telah membentuk 12 DPC di Kabupaten/Kota di Sumsel.
"Sebelumnya hanya ada lima. Dan kader PKPI yang duduk di DPRD hanya ada tiga, yakni satu di Baturaja, satu di Pagaralam dan satu lagi ada di Banyuasin," ucapnya.
Hingga saat ini, Reza mengaku, pihaknya akan terus bekerja keras agar PKPI bisa ikut menjadi partai pengusung di Pilkada Sumsel 2024 mendatang.
"Kita juga menargetkan kursi yang didapatkan lebih banyak lagi pada Pilkada Sumsel mendatang," harapnya. [rls/Aryani]
0 Komentar